Penis kecil ibarat momok menakutkan bagi mereka, seolah-olah mereka menganggap kaum perempuan hanya akan terpuaskan dengan ukuran yang besar dan panjang. Hingga kaum Adam merasa bahwa pijat urut, suntik silikon, akupuntur, obat tertentu dan berbagai metode memperbesar alat vital dipilih sebagai jawaban dari semua itu.
Ambisius, yup, mereka sebenarnya telah terjebak oleh pendidikan seks yang keliru, hingga tanpa sadar bahwa usaha yang mereka lakukan itu memiliki resiko yang membahayakan. Bahkan beberapa pria mengaku telah kehilangan gairah seksualnya gara-gara ambisinya tersebut.
Pakar Seksiologi Dr Naek Tobing menjelaskan, sebenarnya alat vital secara normal tidak bisa diperbesar dengan pijat atau urut. Alat vital akan berhenti berkembang setelah usia baligh atau sekitar usia 17 tahun.
Apa sih solusi yang paling oke untuk masalah ini?
Mudah saja, solusinya sebenarnya ada di tangan anda. Kok? Yup, karena anda sendiri lah yang bisa berkata jujur tanpa melukai perasaan pasangan pria anda, bahwa kepuasan seksual dalam berhubungan intim tidak harus dengan penis yang ukurannya jumbo.
Lalu bagaimana menyikapinya?
Buat dia merasa bangga dengan penis yang dia miliki hingga secara perlahan-lahan mengembalikan kepercayaan dirinya. Tanpa kepercayaan diri, seseorang bisa terancam menderita paranoid, termasuk rasa takut tidak mampu memuaskan pasangannya hingga tidak mampu menjalankan hubungan dengan maksimal.
Namun jangan harap bisa berhasil tanpa adanya usaha dari anda. Apa rahasianya?
Buktikan pernyataan anda dengan perbuatan. Anda harus buktikan itu dengan meraih The Big O oleh kemampuan penisnya. Hanya dengan itu pasangan anda kembali bangkit dari beban rasa minder yang menghimpitnya.
Jika anda telah melampaui tahap di atas, lanjutkanlah dengan melakukan inisiatif tulus bahwa anda betul-betul menikmati dengan apa yang ia miliki.
Ingat, keterbukaan kedua belah pihak menjadi peran penting suatu hubungan. Ini juga berlaku dalam hubungan intim dimana mampu saling memberi dan menerima kepuasan satu sama lain. Itu membutuhkan peran aktif anda.
Apa rahasia lainnya?
Cintailah penis pasangan anda. Kebanyakan pria merasakan perhatian dan rasa sayang berlebih manakala pasangannya memperlakukan penisnya ibarat mainan yang menggemaskan.
Tak perlu malu jika pasangan mencubit hidung anda ketika anda berbinar-binar karena berhasil membuat penis ereksi dengan maksimal. Tak perlu malu juga jika dia mencubit sambil berbisik nakal, "Suka ya??"
Sialnya, kadang pertanyaan yang sebenarnya tak perlu dijawab itu justru menambah rasa penasaran dia. Karena itu, apa salahnya jika sesekali anda menjawab, "Suka banget."
Atau jawablah dengan perbuatan. Meremasnya dengan keras sebagai tanda gemas. Membelainya sebagai tanda sayang. Menggelitiknya sebagai signal tantangan untuk menikmati ronde-ronde berikutnya. Atau..., kulumlah penisnya dengan hangat hingga denyutnya terasa dalam rongga mulut anda.
Wow..., semua pria sepertinya sangat menyukai manakala perempuan memperlakukan penisnya dengan gemas seolah tak ingin melewatkan setiap incinya. Meskipun, yah, ukurannya di bawah standar saja.
Tak masalah, biarpun mungil yang penting maknyus rasanya.